Jumat, 01 Juni 2012

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

BAB 1 : Dampak Polusi
Polusi berarti pencemaran atau merupakan masuknya makhluk hidup, zat energy, atau komponen lain ke dalam liangkingan yang menyebabkan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam.
A.       Dampak Polusi terhadap Penurunan Kualitas Hidup Manusia
1.        Pengertian kulalitas hidup manusia
Kualitas hidup manusia berkaitan erat dengan derajat pemenuhan kebutan manusia. Kebutuhan pokok manusia terdiri atas kebutuhan akan pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja. Informasi dari berbagai media massa, baik cetak maupun elektronik, disebut sejumlah indicator yang menujukan kecendrungan menurunnya kualitas lingkungan yang berpengaruh kepada kualitas hidup manusia, diantaranya: membuang sampah tidak pada tempatnya, meluasnya lahan kritis dan kerusakan hutan, kelangkaan air bersih, terjadi banjir dan tanah longsor, pembuangan limbah pabrik kesungai, serta berbagai kerusajkan lingkungan lainnya.
Ada tiga kriteria yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur kualitas hidup manusia, yaitu :
1.        Derajat pemenuhan kebutuhan hidup sebagai mahkluk hayati
2.        Derajat pemenuhan kebutuhan manusiawi
3.        Derajat pemenuhan kebutuhan untuk memilih
Menurut UU Nomor 4 Tahun 1982 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal 1 menyebutkan “Lingkungan hidup ialah kesatuan ruang dengan benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk didalamnya manusai dan perilakunnya. Didalam pasal 1 tersebut, lingkungan hidup dibedakan menjadi empat jenis :
1.        Lingkungan alam hayati : Tumbuhan, hewan, manusia
2.        Lingkunganalam nonhayati : Tanah, batu, air
3.        Lingkungan buatan : Waduk, sungai
4.        Lingkungan social : Hubungan dengan manusia-manusia lainnya.
Dampak pencemaran terhadap kehidupan manusia, antara lain :
1.        Lingkunagn hidup menjadi tidak sehat
2.        Udara dan air mrenjadi kotor
3.        Mempengaruhi kesehatan manusia secara langsung dan tidak langsung
2.         Dampak yang ditimbulkan
1.           Dampak kesehatan
2.           Dampak terhadap tanaman
3.           Hujan asam
4.           Efek rumah kaca
5.           Kerusakan lapisan ozon
B.    Dampak Pencemaran terhadap Lingkungan
1.        Pencemaran Lingkungan
Pencemaran dalam wakru relative singkat menjadi seminggu sampai dengan setahun, sedangkan pencemaran dalam jangka panjang terjadi seteklah masa 20 tahun atau lebih. Dampak pencemaran semula tidak begitu kelihatan. Namun setelah menjalani waktu yang relative panjang dampak pencemaran kelihatan nyata dengan berbagai akibat yang timbul. Bahan pencemar yang terdapat pada limbah ternyata telah ber dampak serius mengancam salah satu atau lebih unsur lingkungan. Jangkauan pencemar dalam jangka pendek maupun panjang tergantung pada sifat limbah, jenis, volume limbah, frekuensinya, dan lamanya limbah berperan.
Jadi yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan menurut UU Nomor 4 Tahun 1992 adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energy, dan atua komponen lain ke dalam lingkungan dan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehinggga kualitas menurun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
2.        Jenis Pencemaran
a.        Pencemaran air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktivitas manusia. Air dikatakan tercemar bilamana terjadi perubahan komposisi atau kondisi yang diakibatkan oleh adanya kegiatan atau hasil kegiatan manusia. Pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1.        Limbah pertanian
2.        Limbah rumah tangga
3.        Limbah industri
4.        Penangkapan ikan menggunakan racun
Beberapa parameter yang dapat digunakan unatuk mengidentifikasi pencemaran air sebagai berikut :
1.        Perubahan pH
2.        Perubahan warna, bau, dan rasa
3.        Timbul endapan, koloid, dan bahan terlarut endapan
Akibat uyang ditimbulakn dari pencematrab ini antara lain :
1.        Dapat menyebabkan banjir
2.        Erosi
3.        Kekurangan sumber air
4.        Dapat menbuat sumber penyakit (menjalarnya wabah muntaber)
5.        Tanah longsor
6.        Dapat merusak ekosistem air
7.        Punahnya biota air
Kerugian yang disebabkan oleh pencaramn air dapat berupa :
1.        Air tidak dapat digunakan lagi untuk keperluan
2.        Air tidak dapat dipergunakan untuk keperluan industry
3.        Air tidak dapat digunakan untuk keperluan pertanian
b.        Pencemaran udara
Pencemaran udara yaitu masuknya substansi atau kombinasi dari berbagai substansi kedalam udara yang mengakibatkan gangguan terhadap kesehatan manusia atau bentuk kehidupan yang lebih rendah. Dengan kata lain pencemaran udara adalah kehadiran suatu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properties. Pencemaran dibagi menjadi dua. Pencemaran primer adalah substansi pencemaran yang ditimbulkan langsung dari sumbrer pencemaran udara, seperti karbon monoksida. Pencemaran sekunder adalah substansi pencemaran yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer, seperti pembentukan ozon dalam smog fotokimia.
Beberapa jenis polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara adalah :
1.        Karbon monoksida (CO)
2.        Oksida-oksida nitrogen (NOx)
3.        Sulfur dioksida (SO2)
4.        Hidrokarbon (HC)
5.        Ozon (O3)
6.        Bahan partikulat (PM)
c.        Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah yaitu perubahan fisik maupun kimiawi tanah yang dapat mengakibatkan menurunnya daya guna atau berkurangnya kemampuan daya dukung tanah, bila digunakan tanpa pengelolaan lebih dahulu. Sebaiknya, sampah yang akan dibuang sipisahkan menjadi dua wadah :
1.        Sampah yang terurai
2.        Sampah yang tidak terurai
Beberapa akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah :
1.        Terganggunya kehidupan organisme
2.        Berubahnya sifat kimia atau fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman
3.        Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
d.        Pencemara suara
Pencemara suara disebabkan oleh masuknya bunyi gaduh diatas 50 desibel (disingkat dB, merupak ukuran tingkat kebisingan). Kebisingan menyebabkan penduduk menjadi sulit tidur, bahkan dapat mengakibatkan tuli, gangguan jiwa, dan dapat pula menimbulkan penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan setress. Menanam tanaman berdaun rimbun di halaman rumah dapat meredam kebisingan.
3.        Dampak yang di timbulkan
a.        Musnahnya spesies
b.        Peledakan hama
c.        Gangguan keseimbangan lingkungan
d.        Kesuburan tanah berkurang
e.        Keracunan dan penyakit
f.         Pemekatan hayati
g.        Terbentuknya lubang ozon dan efek rumah kaca
4.        Usaha –usaha mencegah pencemaran lingkungan
Adapun usaha-usaha mencegah pencemaran lingkungan sebagai berikut :
a.        Menempatkan daerah industry atau pabrik jauh dari pemukiman
b.        Pembuangan limbah induustri diatur
c.        Pengawasan terhadap gangguan jenis pestisida dan zat kimia lainnya
d.        Memperluas gerakan penghijauan
e.        Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan
f.         Memberi kesadaran terhadap manusia tentang arti lingkungan hidup
g.        Memanfaatkan limbah pertanian sebagai lahan baku penggembangan teknologi daur ulang
h.        Pengembangan system angkutan kota yang efektif dan efisien, serta pememakaian sumber energy yang lebih bersih.
Bab 2 : Limbah
A.       Limbah atau Sampah
Limbah atau sampah yaitu sisa suatu usaha dan tidak atau kegiatan manusai yang tidak mempunyai nilai serta tidak berharga untuk suatu tujuan tertentu. Padahal dengan pengolahan sampah secara benar bias menjasikan sampah ini menjadi benda ekonomis.
1.        Jenis-jenis limbah
a.        Berdasarkan asalnya
1.        Limbah organic : daun-daunan,sayur-sayuran
2.        Limbah anorganik : kertas, kaca, plastic
b.        Berdasarkan sumbernya
1.        Limbah pabrik : sebagian limbah berbahaya karena mempunyai kadar gas yang beracun
2.        Limbah rumah tangga : sisa sayuran, kertas, kardus,air cucian
3.        Limbah industry : mengandung zat yang berbahaya antara lain asm anorganik dan senyawa organik
4.        Limbah pertanian : pemakaian pestisida dan herbisida yang berlebihan
c.        Berdasarkan wujudnnya
1.        Limbah cair : segala jenis limbah yang berwujud cair.
Limbah cair diklasifikasi menjadi empat :
1.        Limbah cair domestic
2.        Limbah cair industry
3.        Rembasan dan luapan
4.        Air hujan
2.        Limbah padat : merupakan lilmbah yang terbanyak, disebut sebagai sampah
Klasifikasi limbah padat menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu :
1.        Sampah organic mudah busuk
2.        Sampah anorganik dan organic tak membusuk
3.        Sampah abu
4.        Sampah bangkai binatang
5.        Sampah sapuan
6.        Sampah industry
3.        Limbah gas
Misalnya, karbon monoksida (CO), karbon dioksida(CO2), nitrogen oksida(NO2), sulfur dioksioda(Sox),asam klorida(HCl), ammonia(NH3),metana(CH4),klorin(Cl2).
d.        Berdasarkan nilainya
1.        Limbah ekonomis : missal limbah pabrik gula dapat menjadi bahan baku untuk pabrik alkohol
2.        Limbah nonekonomis : limbah jenis ini yang sering menjadi persoalan pencemaran dan kerusakan lingkungan
2.  Dampak terhadap Lingkungan
a.        Gangguan terhadap kesehatan
b.        Gangguan terhadap kehidupan biotic
c.        Gangguan terhadap keindahan
d.        Gangguan terhadap kerusakan benda
3.  Cara Menangani Limbah
a.        Dengan cara daur ulang
b.        Dengan cara pembakaran
B.       Penanganan Limbah Cair
Ada beberapa jenis laimbah yang perlu diolah dahulu, sebab mengandung polutan yang dapat mengganggu kelestarian lingkungan. Limbah diolah dengan tujuan untuk mengambil bahan-bahan berbahaya didalamnya dan atau mengurangi dan menghilangkan senyawa-senyawa kimia dan nonkimia yang berbahaya dan beracun. Menurut sifat limbah, proses pengolahan dapat digolongkan menjadi tiga : fisika, kimia, biologi .
1.        Karasteristik dan komposisi limbah cair
a.        Karasteristik fisika
·         Total solid
·         Bau
·         Suhu
·         Warna
·         Kelarutan
b.        Karasteristik kimia
·         Protein
·         Karbonhidrat
·         Lemak dan minyak
c.        Karasteristik biologi
Prinsip dasar pengolahan limbah secara biologi adalah dengan  memenfaatkan mikroorganisme tertentu untuk mendegradasi atau mengurangkan baha-bahan tersebut. Mikroorganisme yang dapat dipakai dalam pengolahan laimbah cair diantaranya berbagai jenis alga, protozoa, dan bakteri.
2.        Pengolahan Limbah cair
Tujuan pengolahan limbaha cair antara lain sebagai berikut :
1.        Menyisihkan material yang tersuspensi dan mengapung di dalam air
2.        Menyisihkan material organic yang dapat terdegrasi secara biologis
3.        Menghilangkan organism pathogen
4.        Menyisihkan nitrogen dan fosfor
5.        Menghilangkan senyawa toxis
Secara umum penanganan air limbah dapat di kelompokkan menjadi :
a.        Pengolahan awal/pendahuluan
b.        Pengolahan primer
c.        Pengolahan sekunder
d.        Pengolahan terakhir
e.        Pengolahan lanjutan
Sistem penanganan limbah cair dapat dilakukan dengan dua metode :
1.        System penanganan terpusat
2.        System penanganan setempat
C.        Penanganan Limbah padat
Secara garis besar, limbah padat dibedakan menjadi :
1.        Limbah padat yang mudah terbakar
2.        Limbah padat yang sukar terbakar
3.        Limbah padat yang mudah membusuk
4.        Lumpur
5.        Limbah yang dapat di daur ualang
6.        Limbah radioaktif
7.        Bongkaran bangunan
1.        Dampak Pencemaran Limbah Padat
a.        Gas beracun
b.        Penurunan kualitas udara
c.        Penurunan kukalitas air
d.        Kerusakan permukaan tanah
2.        Pengolahan limbah padat
a.        Limbah padat tanpa pengolahan
b.        Limbah padat dengan pengolahan
Factor-faktor yang perlu diperhatikan sebelum mengolah limbah padat, antara lain :
1.        Jumlah limbah
2.        Sifat fisik dan kimia limbah
3.        Kemungkinan pencemaran dan kerusakan laingkungan
4.        Tujuan akhir dari pengolahan
Proses pengolahan limbah padat terbagi menjadi empat proses :
1.        Pemisahan
2.        Penyusutan ukuran
3.        Pengomposan
4.        Pembuangan limbah
D.       Penanganan Limbah gas
Limbah-laimbajh seperti gas CO,CO2,SO2,NO2, dan CFC dapat dikurangi dengan cra menghindari dan mengurangi penggunaan alat-alat yang menghasilkan senyawa tersebut.
E.        Pengolahan limbah B3
Limbah B3 adalah bahan bahan yang mengandung krom(Cr), hydrogen perosida, asam sulfart, merkuri, dan raksa. Pengolahan limbah B3 dilakukan dengan secara fisika, biologi, dan kimia untuk mengubah karakteristik dan komposisi limbah B3 menjadi limbah yang tidak berbahaya dan beracun .
BAB 3 : Alternatif Pemanfaatan Limbah
A.       Daur Ulang Sampah
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi pengguanaan bahan baku yang baru,mengurangi penggunaan energy, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.Prinsip-prinsip yang juga bias diterapkan dalam keseharian misalnya dengan menerapkan prinsip 4R, yaitu :
1.        Reduce (mengurangi) : Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita gunakan.
2.        Reuse (memakai kembali) :Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bias dipakai kembali
3.        Recycle (mendaur ulang) : Sebisa mungkin, barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bias didaur ulang
4.        Replace (mengganti) : Teliti barang yang kita pakai sehari-hari
Daur ulang adalah sesuatu yang luar bias yang bisa didapatkan dari sampah. Proses daur ulang alumunium dapat menghemat 95% energy dan mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstrasi alumunium dari tambang hingga prosesnya di pabrik. Penghematan yang cukup besar pada ini jugaga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam, kaca, dan plastik.
Material-material yang dapat didaur ualng dan diproses adalah :
1.           Bahan bangunan
2.           Baterai
3.           Barang elektronik
4.           Logam
5.           Bahan lainnya : Kaca, kertas, plastic
Jenis kode plastic yang umumnya beredar di antaranya :
1.           PET (Polietilena Tereftalat) umumnya terdapat pada botol minuman atau bahan konsumsi lainnya
2.           HDPE (High Density Polyethylene, Polientiena berdensitas tinggi) biasanya terdapat pada botol detergen
3.           PVC (Polivinil klorida), umumnya terdapat pada pipa
4.           LDPE (Low Density Polyethylene, polientilena berdensitas rendah), pada umumnya terdapat pada pembungkus makanan
5.           PP (poliopropilene), umumnya terdapat pada tutup botol minuman, sedotan, dan beberapa jenis mainan
6.           PS (polistirena), umumnya terdapat pada kotak makan, kotak pembungkus daging, cangkir, dan peralatan dapur lainya
Peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup sangat berpengaruh pada volume sampah . Secara umum, jenis sampah dapat dibagi menjadi dua, yaitu organik (sampah basah) dan anorganik (sampah kering).
B.       Manfaat Pengelolaan Sampah
1.        Menghemat Sumber Daya Alam
2.        Menghemat energy
3.        Mengurangi pengeluaran dan menambah penghasilan
4.        Menghemat lahan pembuangan sampah
5.        Lingkungan asri (bersih, sehat, dan nyaman)
C.        Alternatif Pengelolaan Sampah
Untuk menangani permasalah sampah secara menyeluruh perludilakukan alternatif-alternatif pengelolaan. Salah satu cara mengelola sampah adalah mendaur ulang. Pembuangan sampah yang tercampur merusak dan mengurangi nilai dan materi yang mungkin masih bisa dimanfaatkan lagi. Program-program sampah kota harus disesuaikan dengan kondisi setempat agar berhasil, dan tidak mungkin dibuat sama dengan kota lain. Salah satu contoh sukses adalah zabbaleen di Kairo, yang telah berhasil membuat suatu system pengumpulan dan daur ulang sampah yang mampu merubah atau memanfaatkan 85% sampah yang terkumpul dan memperkerjakan 40.000 orang.
Daur ulang sampah menciptakan lebih banyak perkerhaan per ton sampah dibanndingkan dengan kegiatatan lai, dan dapat menghasilkan suatu aliran material yang dapat mensuplai industry.
1.        Kertas Daur Ulang
Hampir semua kertas bias didaur ulang menjadi barang bentuk lain yang bernilai ekonomis, seperti barang kerajinan tangan ,seperti bingkai foto, album foto, kertas kado, kotak pensil, map, sampul buku, atau undangan.
2.        Memanfaatkan kardus bekas
Kardus-kardus dapat dimanfaatkan menjadi kardus yang menarik dan dapat dijual, seperti kardus tempat pernak-pernik, kotak pensil meja, dan tempat mainan.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Masyarakat Multikultural
Pengertian dan Ciri-ciri Masyarakat Multikultural
Sebenarnya apa sih pengertian Masyarakat Multikultural ? Apa pula ciri-ciri yang dimiliki masyarakat multikultural ? Sebagaimana telah banyak diketahui, bahwa masyarakat merupakan kategori yang paling umum untuk menyebut suatu kumpulan manusia yang saling berinteraksi secara kontinyu dalam suatu wilayah atau tempat dengan batas-batas geografik, sosial, atau kultural yang tertentu. Terdapat istilah-istilah yang lebih khusus yang digunakan untuk menyebut pengumpulan manusia dengan karakteristik tertentu. Misalnya masyarakat desa atau masyarakat kota, juga dapat dalam lingkup ruang geografik yang lebih kecil, misalnya Rukun Tetangga, Rukun Kampung, dusun, dan sebagainya.
Untuk wilayah sosial, dapat berupa kelas atau kelompok sosial tertentu. Misalnya untuk yang berjenjang dapat berupa kelas atas, kelas menengah, atau kelas bawah, sedangkan yang tidak berjenjang dapat juga kelompok kiri, kanan, atau tengah, berbagai kelompok profesi, atau sebagaimana diungkapkan Geertz, ada kelompok santri, priyayi, atau abangan. Untuk kategori wilayah kebudayaan, dapat berupaka sukubangsa atau kelompok-kelompok agama.
Demikianlah, sehingga sekali lagi masyarakat merupakan penyebutan yang paling umum dan general untuk sebuah pengumpulan manusia pada suatu wilayah. Apa yang dimaksud dengan masyarakat multikultural? Masyarakat jenis ini kadang disebut sebagai masyarakat majemuk atau plural society.
Istilah plural society, pertama kali digunakan oleh JS Furnival untuk menyebut masyarakat masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih tertib sosial, komunitas atau kelompok-kelompok yang secara kultural, ekonomi dan politik terpisah-pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya, atau dengan kata lain merupakan suatu masyarakat di mana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagiannya adalah sedemikian rupa sehingga para anggotanya kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan.
Istilah plural atau majemuk sebenarnya berbeda dengan pengertian heterogen.Majemuk atau plural itu merupakan lawan dari kata singular atau tunggal.Sehingga, masyarakat plural itu bukan masyarakat yang tunggal. Masyarakat tunggal merupakan masyarakat yang mendukung satu sistem kebudayaan yang sama, sedangkan pada masyarakat plural, di dalamnya terdapat lebih dari satu kelompok baik etnik maupun sosial yang menganut sistem kebudayaan (subkultur) berbeda satu dengan yang lain. Sebuah masyarakat kota, mungkin tepat disebut sebagai masyarakat heterogen, sepanjang meskipun mereka berasal dari latar belakang SARA (sukubangsa, agama, ras, atau pun aliran/golongan-golongan) yang berbeda, tetapi mereka tidak mengelompok berdasarkan SARA tersebut. Heterogen lawan dari kondisi yang disebut homogen.Disebut homogen kalau anggota masyarakat berasal dari SARA yang secara relatif sama. Disebut heterogen kalau berasal dari SARA yang saling berbeda, namun sekali lagi mereka tidak mengelompok (tersegmentasi) berdasarkan SARA tersebut.
Selanjutnya, suatu masyarakat disebut multikultural, majemuk, atau plural apabila para anggota-anggotanya berasal dari SARA yang saling berbeda, dan SARA tersebut menjadi dasar pengelompokan para anggota masyarakat, sehingga dalam masyarakat terdiri atas dua atau lebih kelompok etnis maupun sosial yang didasarkan pada SARA yang pada umumnya bersifat primordial, dan masing-masing mengembangkan subkultur tertentu. Interaksi antar-kelompok lebih rendah daripada interaksi internal kelompok. Bahkan, di dalam banyak masyarakat majemuk, struktur sosial yang ada sering bersifat konsolidatif, sehingga proses menuju integrasi sosialnya terhambat.
Agar lebih jelas, berikut dikemukakan ciri masyarakat multikultural menurut van Den Berghe :
1. Mengalami segmentasi ke dalam kelompok-kelompok dengan subkultur saling berbeda
2. Memiliki struktur yang terbagi ke dalam lembaga-lembaga yang nonkomplemen
3. Kurang dapat mengembangkan konsensus mengenai nilai dasar
4. Relatif sering mengalami konflik
5. Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan, dan/atau
6. Ketergantungan ekonomi, dan/atau
7. Dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain
Konfigirasi masyarakat multikultural.
Furnival mengemukakan bahwa apabila dilihat dari konfigurasi etnis atau kelompok yang menjadi unsurnya, paling tidak terdapat empat macam masyarakat majemuk, yaitu:
1.     Masyarakat majemuk dengan konfigurasi kompetisi seimbang.
Di antara kelompok-kelompok yang ada, masing-masing mempunyai kekuatan kompetisi yang seimbang, tidak ada satupun kelompok yang dapat menguasai yang lain. Integrasi sosial sebagai sebuah masyarakat besar tidak mudah terjadi, kecuali kalau ada di antara kelompok-kelompok tersebut yang berhasil membangun koalisi lintas kelompok, misalnya lintas etnik yang membentuknya.
2.     Masyarakat majemuk dengan konfigurasi maioritas dominan.
Di antara kelompok-kelompok yang ada terdapat satu kelompok besar dan berkuasa.
3.     Masyarakat majemuk dengan konfigurasi minoritas dominan Di antara kelompok-kelompok yang ada terdapat satu kelompok yang kecil tetapi berkuasa
4.     Masyarakat majemuk dengan konfigurasi fragmental.
Terdiri atas kelompok-kelompok kecil yang satu dengan yang lain saling terpisah dan sangat terbatas interaksi dan komunikasinya. Sama dengan konfigurasi kompetisi seimbang, masyarakat majemuk jenis ini pun integrasi sosial hanya dapat dicapai apabila terjadi koalisi lintas etnis.
Faktor-faktor peyebab kemajemukan :
Meskipun menurut sejarah, masyarakat Indonesia relatif berasal dari nenek moyang yang sama, tetapi karena keadaan geografiknya, akhirnya masyarakat Indonesia bersifat majemuk. Kondisi geografik yang menjadi penyebab kemajemukan masyarakat, adalah
1.     Bentuk wilayah yang berupa kepulauan. Kondisi ini mengakibatkan, meskipun berasal dari nenek moyang yang sama, tetapi akhirnya mereka terpisah-pisah di pulau-pulau yang saling berbeda, sehingga masing-masing terisolasi dan mengembangkan kebudayaan sendiri. Jadilah masyarakat Indonesia mengalami kemajemukan ethnik atau sukubangsa.
2.     Letak wilayah yang strategis, di antara dua benua dan dua samudera, kondisi ini mengakibatkan Indonesia banyak didatangi oleh orang-orang asing yang membawa pengaruh unsur kebudayaan, antara lain –yang paling menonjol– adalah agama. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal agama.Lima agama besar dunia ada di Indonesia.Lima agama besar yang dimaksud adalah (1) Hindu (pengaaruh India), (2) Budha (pengaruh bangsa-bangsa Asia), (3) Katholik (pengaruh kedatangan bangsa portugis), (4) Kristen (pengaruh kedatangan bangsa Belanda), dan (5) Islam (pengaruh masuknya pedagang-pedagang dari Timur Tengah).
3.     Variasi iklim, jenis serta kesuburan tanah yang berbeda di antara beberapa tempat, misalnya daerah Indonesia bagian Timur yang lebih kering, tumbuh menjadi sukubangsa peternak, daerah Jawa dan Sumatra yang dipengaruhi vulkanisme tumbuh menjadi daerah dengan masyarajat yang hidup dari bercocok tanam. Variasi iklim dan jenis serta kesuburan tanah ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal kultur, antara lain cara hidup.
Bentuk Struktur Sosial Masyarakat Majemuk
1.     Struktur sosial yang terinterseksi (intersected social structure) Kelompok-kelompok sosial yang ada dalam masyarakat dapat menjadi wadah beraktivitas dari orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang sukubangsa, agama, ras, dan aliran. Dalam bentuk struktur sosial yang demikian keanggotaan para anggota masyarakat dalam kelompok sosial yang ada saling silang-menyilang sehingga terjadi loyalitas yang juga silang-menyilang (cross-cutting affiliation dan cross-cutting loyalities). Bentuk struktur yang terinterseksi mendorong terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat multicultural.
2.     Struktur sosial yang terkonsolidasi (consolidated social structure) Dalam bentuk struktur yang demikian, kelompok-kelompok sosial yang ada hanya mewadahi orang-orang yang berlatar belakang sukubangsa, agama, ras, atau aliran yang sama. Sehingga terjadi tumpang tindih parameter dalam pemilahan struktur sosial. Orang Bali akan identik dengan orang Hindu, orang Melayu identik dengan orang Islam. Partai tertentu identik dengan orang Islam, partai yang lain identik dengan orang Kristen, dan seterusnya. Bentuk struktur sosial yang semacam ini akan menghambat terjadinya integrasi sosial dalam masyarakat multicultural, karena akan terjadi pertajaman prasangka antar-kelompok. Struktur sosial terpilah dengan parameter yang tumpang tindih, pemilahan berdasarkan sukubangsa tumpang tindih dengan pemilahan berdasrkan agama, ras, aliran, atau kelas-kelas sosial dan ekonomi. Ikatan dalam kelompok dalam akan sangat kuat, tetapi akan menimbulkan prasangka terhadap kelompok luarnya.
Perilaku dalam masyarakat multikultural
Dalam kehidupan masyarakat multikultural, sering tidak dapat dihindari berkembangnya faham-faham atau cara hidup yang didasarkan pada ethnosentrisme, primordialisme, aliran, sektarianisme, dan sebagainya.
1.     Ethnosentrisme merupakan faham atau sikap menilai kebudayaan sukubangsa/kelompok lain menggunakan ukuran yang berlaku di sukubangsa kelompok/masyarakat sendiri
2.     Primordialisme merupakan tindakan memperlakukan secara istimewa (memberi prioritas) orang-orang yang latarbelakag sukubangsa, agama, ras, aliran atau golongan yang sama dalam urusan publik.
3.     Kronisme: memprioritaskan teman. Nepotisme = memprioritaskan anggota keluarga.
4.     Politik aliran merupakan kehidupan perpolitikan yang didasarkan pada faktor-faktor primordial (SARA)
5.     Prasangka dan stereotipe ras/etnis adalah penilaian suatu ras/etnis berdasarkan pendapat orang banyak yang belum pernah dibuktikan tetapi dianggap benar
Proses integrasi dalam masyarakat multikultual
Integrasi sosial tidak hanya sebuah ungkapan normatif, melainkan juga telah lama menjadi persoalan akademik. Secara sosiologis, terdapat dua pendekatan:
1.     konsensus yang lebih menekankan pada dimensi budaya (teori struktural fungsional), dan
2.     konflik yang lebih menekankan dimensi struktural (teori struktural konflik).
Menurut pendekatan konsensus integrasi dapat dicapai melalui suatu kesepakatan tentang nilai dasar (common platform); sedangkan menurut pendekatan konflik, integrasi hanya dapat dicapai melalui dominasi satu kelompok atas lainnya.
Integrasi sosial dalam masyarakat majemuk dipengaruhi oleh beberapa ha, misalnya:
1.     struktur sosialnya, apakah interseksi atau konsolidasi,
2.     faham atau ideologi, yang berkembang dalam masyarakat apakah ethnosentrisme, primordialisme, aliran, sektarianisme, dan lain-lain, ataukah faham relativisme kebudayaan,
3.     apakah dapat berlangsung koalisi,
4.     apakah dapat membangun konsensus tentang nilai dasar,
5.     apakah berlangsung proses-proses menuju akulturasi budaya majemuk, dan
6.     adakah kelompok dominan.
Struktur sosial yang bersifat intersected, berkembangnya faham relativisme kebudayaan, koalisi lintas-etnis, konsensus tentang nilai dasar, akulturasi budaya majemuk, dan adanya kelompok dominan merupakan faktor-faktor yang mendorong berlangsungnya integrasi sosial dalam masyarakat majemuk.
Multikulturalisme dalam masyarakat multikultural
Multikulruralisme pada dasarnya merupakan cara pandang yang mengakui dan menerima adanya perbedaan-perbedaan cara berfikir, cara berperasaan, dan cara bertindak dalam masyarakat yang bersumber dari adanya latar belakang sukubangsa, agama, ras, atau aliran yang berbeda.
Multikulturalisme lahir karena adanya kesadaran bahwa di masa lalu hubungan di antara warga masyarakat dalam majemuk lebih conderung didasarkan pada primordialisme, ethnosentrisme dan aliran.Sehingga di dalam masyarakat majemuk terdapat potensi konflik di antara kelompok-kelompok atau golongan-golongan sosial yang ada. Hubungan yang demikian menimbulkan masalah dalam proses integrasi sosial dalam masyarakat majemuk. Lahirlah faham multikulturalisme yang lebih didasarkan pada pandangan tentang relativisme kebudayaan.Bahwa pada dasarnya setiap kelompok atau golongan sosial, baik itu sukubangsa, agama, ras, ataupun aliran memiliki ukuran-ukuran dan nilai-nilainya sendiri tentang suatu hal, meskipun tidak tertutup kemungkinan ditemukakannya common platform atau kesamaan di antara kelompok atau golongan-golongan yang saling berbeda itu.
Karakteristik Masyarakat Multikultur
Pengertian
Keragaman suku bangsa di Indonesia telah menimbulkan adanya perbedaan tradisi pada masyarakat.Begitu juga dengan ras, agama ataupun profesi.Perbedaan tradisi yang beragam ini harus mampu dijadikan sebagai aset bangsa bukan sebaliknya sebagai pemicu perpecahan. Apakah Indonesia merupakan contoh masyarakat multikultural ? Masyarakat multikultural secara sederhana adalah masyarakat yang memiliki beragam kebudayaan yang berbeda-beda.Istilah ini umumnya dipakai untuk menggambarkan sebuah masyarakat yang terdiri dari kelompok-kelompok atau suku-suku bangsa yang berbeda kebudayaan.

Karakteristik Masyarakat Multikultural
Berbagai kelompok  sosial-budaya atau suku-suku bangsa  umumnya terikat oleh sebuah kepentingan bersama (the desire to be together) yang bersifat formal, yakni dalam bentuk sebuah negara. Dalam kosa kata sehari-hari, masyarakat multikultural ini lebih dikenal sebagai masyarakat majemuk.Masyarakat multicultural merupakan masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok sosial-budaya atau suku bangsa. Indonesia termasuk masyarakat multikultural, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
1.     Keadaan Geografis Indonesia   yang terdiri dari beribu-ribu pulau telah  menimbulkan isolasi pada masyarakat.  Isolasi geografis ini mengakibatkan penduduk berbeda suku bangsa, kemudian mereka mengembangkan pola perilaku, bahasa, dan ikatan-ikatan kebudayaan yang berbeda satu dengan yang lainnya.
2.     Pengaruh Kebudayaan Asing yang menimbulkan  terjadinya amalgamasi (kawin campur) dan asimilasi budaya yaitu kaum pendatang dengan pribumi yang membentuk kelompok sosial-budaya suku bangsa, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda di Indonesia.
3.     Iklim yang berbeda antara daerah yang satu dan daerah lain sehingga menimbulkan kondisi alam yang berbeda dan akhirnya membentuk pola-pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda - beda pula. Apakah setiap Negara di dunia termasuk masyarakat multikultural ?
Karakteristik masyarakat multikultural  menurut Pierre L. van der Berghe diantaranya sebagai berikut:
1.     Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok yang sering kali memiliki subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain. Misalnya Indonesia dengan beragam suku bangsanya.
2.     Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer (tidak saling melengkapi). Dalam masyarakat multicultural, antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya  memiliki struktur sosial yang berbeda-beda sesuai dengan kebudayaan masyarakatnya.
3.     Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan). 
Adanya latar belakang budaya yang berbeda sehingga dalam pengambilan keputusan dalam masyarakat cenderung dengan cara voting  (suara terbanyak) jarang dengan cara konsensus.
4.     Secara relative sering mengalami konflik.
Kondisi ini disebabkan dalam masyarakat multicultural terdapat keragaman dalam berbagai aspek seperti, tradisi, agama, bahasa dan perbedaan lainnya.
5.     Secara relative integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
Pengaruh kondisi geografis menyebabkan adanya perbedaan tradisi antara masyarakat satu dengan lainnya. Sehingga proses integrasi atau penyatuan masyarakat dilakukan cenderung dengan cara paksaan. Dan adanya keterbatasan geografis juga menimbulkan ketergantungan ekonomi antarmasyarakat di daerah dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
6.     Terdapat dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain.
Dominasi yang dilakukan oleh kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas.
Keberagaman Budaya Nusantara
BUDAYA SUKU TENGGER
SEJARAH
Menurut mitos atau legenda yang berkembang di masyarakat suku Tengger, mereka berasal dari keturunan Roro Anteng yang merupakan putri dari Raja Brawijaya dengan Joko Seger putra seorang Brahmana. Nama suku Tengger diambil dari akhiran nama kedua pasang suami istri itu yaitu, “Teng” dari Roro Anteng dan “Ger” dari Joko Seger. Legenda tentang Roro Anteng dan Joko Seger yang berjanji pada Dewa untuk menyerahkan putra bungsu mereka, Raden Kusuma merupakan awal mula terjadinya upacara Kasodo di Tengger.
Menurut beberapa ahli sejarah, suku Tengger merupakan penduduk asli orang Jawa yang pada saat itu hidup pada masa kejayaan Majapahit.Saat masuknya Islam di Indonesia (pulau Jawa) saat itu terjadi persinggungan antara Islam dengan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa, salah satunya adalah Majapahit yang merasa terdesak dengan kedatangan pengaruh Islam, kemudian melarikan diri ke wilayah Bali dan pedalaman di sekitar Gunung Bromo dan Semeru. Mereka yang berdiam di sekitar pedalaman Gunung Bromo ini kemudian mendirikan kampung yang namanya diambil dari akhiran nama pemimpin mereka yaitu Roro Anteng dan Joko Seger.

DESKRIPSI LOKASI
Suku bangsa Tengger berdiam disekitar kawasan di pedalaman gunung Bromo yang terletak di kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.Berdasarkan persebaran bahasa dan pola kehidupan sosial masyarakat, daerah persebaran suku Tengger adalah disekitar Probolinggo, Lumajang, (Ranupane kecamatan Senduro), Malang (desa Ngadas kecamatan Poncokusumo), dan Pasuruan.Sementara pusat kebudayaan aslinya adalah di sekitar pedalaman kaki gunung Bromo.

UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN :
1.     BAHASA
Bahasa yang berkembang di masyarakat suku Tengger adalah bahasa Jawa Tengger yaitu bahasa Jawi kuno yang diyakini sebagai dialek asli orang-orang Majapahit.Bahasa yang digunakan dalam kitab-kitab mantra pun menggunakan tulisan Jawa Kawi. Suku Tengger merupakan salah satu sub kelompok orang Jawa yang mengembangkan variasai budaya yang khas. Kekhasan ini bisa dilihat dari bahasanya, dimana mereka menggunakan bahasa Jawa dialek tengger, tanpa tingkatan bahasa sebagaimana yang ada pada tingkatan bahasa dalam bahasa Jawa pada umumnya.
2.     PENGETAHUAN
Pendidikan pada masyarakat Tengger sudah mulai terlihat dan maju dengan dibangunnya sekolah-sekolah, baik tingkat dasar maupun menengah disekitar kawasan Tengger. Sumber pengetahuan lain adalah mengenai penggunaan mantra-mantra tertentu oleh masyarakat Tengger.
3.     TEKNOLOGI
Dalam kehidupan suku Tengger, sudah mengalami teknologi komunikasi yang dibawa oleh wisatawan-wisatawan domestik maupun mancanegara sehingga cenderung menimbulkan perubahan kebudayaan. Suku Tengger tidak seperti suku-suku lain karena masyarakat Tengger tidak memiliki istana, pustaka, maupun kekayaan seni budaya tradisional.Tetapi suku Tengger sendiri juga memiliki beberapa obyek penting yaitu lonceng perungggu dan sebuah padasan di lereng bagian utara Tengger yang telah menjadi puing.
4.     RELIGI
Mayoritas masyarakat Tengger memeluk agama Hindu, namun agama Hindu yang dianut berbeda dengan agama Hindu di Bali, yaitu Hindu Dharma. Hindu yang berkembang di masyarakat Tengger adalah Hindu Mahayana.Selain agama Hindu, agama laiin yang dipeluk adalah agama Islam, Protestan, Kristen, dll.Berdasarkan ajaran agama Hindu yang dianut, setiap tahun mereka melakukan upacara Kasono. Selain Kasodo, upacara lain yaitu upacara Karo, Kapat, Kapitu, Kawulo, Kasanga. Sesaji dan mantra amat kental pengaruhnya dalam masyarakat suku Tengger.Masyarakat Tengger percaya bahwa mantra-mantra yang mereka pergunakan adalah mantra-mantra putih bukan mantra hitam yang sifatnya merugikan.
5.     ORGANISASI SOSIAL
PERKAWINAN. Sebelum ada Undang-Undang perkawinan banyak anak-anak suku Tengger yang kawin dalam usia belia, misalnya pada usia 10-14 tahun. Namun, pada masa sekarang hal tersebut sudah banyak berkurang dan pola perkawinannya endogami.Adat perkawinan yang diterapkan oleh siuku Tengger tidak berbeda jauh dengan adat perkawinan orang Jawa hanya saja yang bertindak sebagai penghulu dan wali keluarga adalah dukun Pandita.Adat menetap setelah menikah adalah neolokal, yaitu pasangan suami-istri bertempat tinggal di lingkungan yang baru.Untuk sementara pasangan pengantin berdiam terlebih dahulu dilingkungan kerabat istri.
Ø  SISTEM KEKERABATAN.
Seperti orang Jawa lainnya, orang Tengger menarik garis keturunan berdasarkan prinsip bilateral yaitu garis keturunan pihak ayah dan ibu.Kelompok kekerabatan yang terkecil adalah keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak.
     
Ø  SISTEM KEMASYARAKATAN
Masyarakat suku Tengger terdiri atas kelompok-kelompok desa yang masing-masing kelompok tersebut dipimpin oleh tetua.Dan seluruh perkampungan ini dipimpin oleh seorang kepala adat.Masyarakat suku Tengger amat percaya dan menghormati dukun di wilayah mereka dibandingkan pejabat administratif karena dukun sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Tengger. Masyarakat Tengger mengangkat masyarakat lain dari luar masyarakat Tengger sebagai warga kehormatan dan tidak semuanya bisa menjadi warga kehormatan di masyarakat Tengger. Masyarakat muslim Tengger biasanya tinggal di desa-desa yang agak bawah sedangkan Hindu Tengger tinggal didesa-desa yang ada di atasnya.
6.     MATA PENCAHARIAN
Pada masa kini masyarakat Tengger umumnya hidup sebagai petani di ladang. Prinsip mereka adalah tidak mau menjual tanah (ladang) mereka pada orang lain. Macam hasil pertaniannya adalah kentang, kubis, wortel, tembakau, dan jagung.Jagung adalah makanan pokok suku Tengger.Selain bertani, ada sebagian masyarakat Tengger yang berprofesi menjadi pemandu wisatawan di Bromo. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menawarkan kuda yang mereka miliki untuk disewakan kepada wisatawan.
7.     KESENIAN
Tarian khas suku Tengger adalah tari sodoran yang ditampilkan pada perayaan Karo dan Kasodo. Dari segi kebudayaan, masyarakat Tengger banyak terpengaruh dengan budaya pertanian dan pegunungan yang kental meskipun sebagian besar budaya mereka serupa dengan masyarakat Jawa umumnya, namun ada pantangan untuk memainkan wayang kulit.

Ø  NILAI-NILAI BUDAYA
Orang Tengger sangat dihormati oleh masyarakat Tengger karena mereka selalu hidup rukun, sederahana, dan jujur serta cinta damai. Orang Tenggr suka bekerja keras, ramah, dan takut berbuat jahat seperti mencuri karena mereka dibayangi adanya hukum karma apabila mencuri barang orang lain maka akan datang balasan yaitu hartanya akan hilang lebih banyak lagi. Orang Tengger dangat menghormati Dukun dan Tetua adat mereka.
Ø  ASPEK PEMBANGUNAN
Aspek pembangunan yang terlihat adalah pada sektor pariwisata misalnya dengan pembangunan-pembanguna akses-akses menuju gunung Bromo agar lebih mudah dijangkau oleh wisatawan.Desa Tosari merupakan salah satu pintu gerbang daerah Tengger, desa ini memanjang dari utara sampai selatan.Di tengah desa itu terdapat pasar dan tempat-tempat ibadah seperti masjid bagi umat Islam dan pura bagi umat Hindu. Selain itu terdapat pula kantor kelurahan, kantor kecamatan, dan koramil, kantor PKK, sekolah dasar, madrasah, taman-kanak-kanak, pos kesehatan, dan taman gizi serta puskesmas. Jadi desa-desa yang ada di wilayah Tengger sudah cukup maju.
SUKU SUNDA
SEJARAH
Sunda sebagai nama kerajaan kiranya baru muncul pada abad ke- 8 sebagai lanjutan atau penerus kerajaan Tarumanegara. Pusat kerajaannya berada disekitar Bogor, sekarang.Sejarah Sunda mengalami babak baru karena arah pesisir utara di Jayakarta (Batavia) masuk kekuasaan kompeni Belanda sejak (1610­) dan dari arah pedalaman sebelah timur masuk kekuasaan Mataram (sejak 1625). Menurut RW. Van Bemelan pada tahun 1949, Sunda adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menamai dataran bagian barat laut wilayah India timur, sedangkan dataran bagian tenggara dinamai Sahul.Suku Sunda merupakan kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa, Indeonesia.Yaitu berasal dan bertempat tinggal di Jawa Barat.Daerah yang juga sering disebut Tanah Pasundan atau Tatar Sunda.

DESKRIPSI LOKASI
Secara cultural daerah Pasundan di daerah timur dibatasi oleh sungai-sungai Cilosari dan Citanduy, yang merupakan perbatassan bahasa.Wilayah ini sendiri memiliki luas 55.390 km² serta terdiri atas 20 kabupaten.Tanah Pasundan ini dikenal karena iklimnya yang sejuk dan keindahan panoramanya.Berada di daerah dataran tinggi dengan curah hujan tinggi sehingga kesuburan tanahnya tidak diragukan lagi.Pada tahu 1998, suku Sunda berjumlah kurang lebih 33 juta jiwa, kebanyakan dari mereka hidup di Jawa Barat.Nama mereka sering dianggap sebagai orang Sundan di Afrika dan salah dieja dalam ensiklopedia.Beberapa koreksi ejaan dalam komputer juga mengubahnya menjadi Sudanese.

UNSUR-UNSUR BUDAYA :
1.      BAHASA
Bahasa Sunda juga mengenal tingkatan dalam bahasa, yaitu unda-usuk bahasa untuk membedakan golongan usia dan status sosial antara lain yaitu :
1.      Bahasa Sunda lemes (halus) yaitu dipergunakan untuk berbicara dengan orang tua, orang yang dituakan atau disegani.
2.      Bahasa Sunda sedang yaitu digunakan antara orang yang setaraf, baik usia maupun status sosialnya.
3.      Bahasa Sunda kasar yaitu digunakan oleh atasan kepada bawahan, atau kepada orang yang status sosialnya lebih rendah. Namun demikian, di Serang, dan Cilegon, bahasa Banyumasan (bahasa Jawa tingkatan kasar) digunakan oleh etnik pendatang dari Jawa.
2.      RELIGI
Sebagain besar masyarakat suku Sunda menganut agama Islam, namun ada pula yang beragama kristen, Hindu, Budha, dll. Mereka itu tergolong pemeluk agama yang taat, karena bagi mereka kewajiban beribadah adalah prioritas utama. Contohnya dalam menjalankan ibadah puasa, sholat lima waktu, serta berhaji bagi yang mampu. Mereka juga masih mempercayai adanya kekuatan gaib.Terdapat juga adanya upacara-upacara yang berhubungan dengan salah satu fase dalam lingkaran hidup, mendirikan rumah, menanam padi, dan lain-lainnya.
3.      TEKNOLOGI
Hasil-hasil teknologi terkini sangat mudah didapatkan seperti alat-alat yang digunakan untuk pertanian yang dasa jaman dulu masih menggunakan alat-alat tradisional, kini sekarang telah berubah menggunakan alat-alat modern, seperti traktor dan mesin penggiling padi. Disamping itu juga sudah terdapat alat-alat telekomunikasi dan barang elektronik modern.
4.      MATA PENCAHARIAN
Mata pencaharian pokok masyarakat Sunda adalah :
1.       Bidang perkebunan, seperti tumbuhan teh, kelapa sawit, karet, dan kina.
2.       Bidang pertanian, seperti padi, palawija, dan sayur-sayuran.
3.       Bidang perikanan, seperti tambak udang, dan perikanan ikan payau.
Selain bertani, berkebun dan mengelola perikanan, ada juga yang bermata pencaharian sebagai pedagang, pengrajin, dan peternak.
5.      ORGANISASI SOSIAL
Sistem kekerabatan yang digunakan adalah sistem kekerabatan parental atau bilateral, yaitu mengikuti garis keturunan kedua belh phak orang tua. Pada saat menikah, orang Sunda tidak ada keharusan menikah dengan keturunan tertentu asal tidak melanggar ketentuan agama.Setelah menikah, pengantin baru bisa tinggal ditempat kediaman istri atau suami, tetapi pada umumnya mereka memilih tinggal ditempat baru atau neolokal. Dilihat dari sudut ego, orang Sunda mengenal istilh tujuh generasi keatas dan tujuh generasi ke bawah, antara lain yaitu :
Ø  Tujuh generasi keatas :
1.     Kolot
2.     Embah
3.     Buyut
4.     Bao
5.     Janggawareng
6.     Udeg-udeg
7.     Gantung siwur
Ø  Tujuh generasi kebawah :
1.     Anak
2.     Incu
3.     Buyut
4.     Bao
5.     Janggawareng
6.     Udeg-udeg
7.     Gantung siwur
6.      SISTEM PENGETAHUAN
Fasilitas yang cukup memadai dalam bidang pengetahuan maupun informasi memudahkan masyarakat dalam memilih institusi pendidikan yang akan mereka masuki dalam berbagai jenjang. Seperti pada permulaan masa kemerdekaa di Jawa Barat terdapat 358.000 murid sekolah dasar, kemudian pada tahun 1965 bertambah menjadi 2.306.164 murid sekolah dasar. Jadi berarti mengalami kenaikan sebanyak 544%.Pada saat ini pada era ke- 20 disetiap ibukota kabupaten telah tersedia universitas-universitas, fakultas-fakultas, dan cabang-cabang universitas.
7.      KESENIAN
Masyarakat Sunda begitu gemar akan kesenian, sehingga banyak terdapat berbagai jenis kesenian, diantaranya seperti :
1.       Seni tari : tari topeng, tari merak, tari sisingaan dan tari jaipong.
2.       Seni suara dan musik :
a.     Degung (semacam orkestra) : menggunakan gendang, gong, saron, kecapi, dll.
b.    Salah satu lagu daerah Sunda antara lain yaitu Bubuy bulan, Es lilin, Manuk dadali, Tokecang dan Warung pojok.
3.       Wayang golek
4.       Senjata tradisional yaitu kujang